17.01 | Posted in , ,

Pada awal 1900-an, Akira Yoshizawa , Kosho Uchiyama, dan lain-lain mulai menciptakan dan merekam karya-karya origami asli. Akira Yoshizawa khususnya sebagai pelopor untuk sejumlah inovasi, seperti teknik basah-lipat dan Randlett Yoshizawa dengan diagram sistem-nya dan karyanya mengilhami kebangkitan dari bentuk seni ini. Selama tahun 1980-an sejumlah pengembang seni origami mulai sistematis mempelajari sifat matematika untuk membentuk kertas lipat, yang menyebabkan perkembangan dalam kompleksitas model origami, yang terus berlanjut ke tahun 1990-an, setelah beberapa desainer mulai kembali ke bentuk yang lebih  sederhana.
Teknik para desainer origami dengan pola lipatan untuk desain baru, sebagian besar lipatan kecil relatif tidak penting dan hanya memfokuskan terhadap penyelesaian pola lipatan. Yang lebih dipentingkan adalah alokasi daerah kertas dan bagaimana bagian ini dipetakan ke dalam struktur obyek yang akan dibuat.
Beberapa orang beranggapan bahwa  origami harus "murni," yang tidak melibatkan apa-apa selain lipatan kertas. Namun dalam perkembangan seni orgami sekarang ini, kadangkala digunakan pula penambahan alat dengan menggunakan potongan (gunting), lem, tape dan perhiasan lainnya dalam karya origami mereka. Sebagai contoh, origami untuk anak-anak sering melibatkan penambahan “mata itik” atau mewarnai wajah hewan.

Dalam pemakaian bahan kertas lipat inipun terdapat penggunaan uang kertas dari berbagai negara, juga populer untuk membuat origami, dikenal beragam seperti Dollar Origami, Orikane, dan Uang Origami. Handuk dan kertas toilet sering digunakan untuk kertas lipat oleh staf hotel, hal ini untuk menunjukkan kepada para tamu bahwa kamar mandi baru-baru ini telah dibersihkan.
Banyak yang percaya bahwa kadangkala alat harus digunakan untuk dapat menghasilkan lipatan yang sempurna. Beberapa alat dapat digunakan untuk membantu terutama untuk model yang lebih kompleks. Sebagai contoh, untuk membuat model tulang agar mendekati seperti aslinya, harus berbentuk kusut tajam. Untuk itu  penjepit kertas dapat digunakan sebagai alat bantu untuk membangun bentuk. Kemudian juga pinset dapat digunakan untuk membuat lipatan kecil. Ketika membuat model yang kompleks dan rumit dari origami pola lipatan, dapat menggunakan penggaris dan bolpoin kasar untuk skor lipatan. Menyelesaikan model dapat disemprot air sehingga  dapat mempertahankan bentuk yang lebih baik, dan tentu saja penyemprotan ini digunakan saat melakukan lipat basah. Hal ini sehubungan dalam melakukan metode desain origami yang dikembangkan oleh Robert J. Lang, Meguro Toshiyuki dan lain-lain, untuk pembuatan model berkaki multi-sangat kompleks seperti laba-laba, lipan berkaki banyak, sosok manusia dengan lengkap jari tangan dan kaki, dan sejenisnya.
Titik awal utama untuk desain teknis tersebut adalah pola lipatan (sering disingkat CP), yang pada dasarnya adalah tata letak “kusut” yang diperlukan untuk membentuk model akhir. Meskipun tidak dimaksudkan sebagai pengganti diagram, tehnik lipat dari pola lipatan mulai mendapatkan popularitas, sebagian karena tantangan untuk bisa membentu pola “retak”, dan juga sebagian karena pola lipatan sering hanya tersedia untuk sekali lipat model tertentu. 

Saat ini, seni origami telah serius dilakukan oleh para ahli yang menciptakan berbagai pola, bentuk dan diagram yang sangat rumit dan menghasilkan bentuk-bentuk origami 3D dan amazing. Para pakar seni tersebut dengan karyanya diantaranya:
Fujimoto adalah seorang master origami Jepang yang menerbitkan buku yang mencakup tessellations origami dan pada 1960-an ada eksplorasi besar tessellations oleh Ron Resch.
Chris Palmer adalah seniman yang telah secara ekstensif mengeksplorasi tessellations dan telah menemukan cara untuk membuat origami tessellations rinci dari sutra.
Robert Lang dan Alex Bateman adalah dua desainer yang menggunakan program komputer untuk desain tessellations origami.

Hercules Beetle by Robert J. Lang .
Ada banyak seniman origami termasuk Kunihiko Kasahara (Extreme Origami), David Brill (Brillian Origami), Tomoko Fuse (Fabulous Origami Boxes), Gery Hsu (How to Make Origami Airplanes That Fly), Roman Diaz (Origami Essence), Paulo Mulatinho (Origami “30 Fold by Fld Projects”), Chris Palmer (AS), Eric Gjerde (AS), Polly Verity (Skotlandia), Joel Cooper (AS), Christine Edison (AS), Ray Schamp (AS), Roberto Gretter (Italia), Goran Konjevod (AS), dan Christiane Bettens (Swiss) yang menunjukkan karya-karya yang baik geometrik dan representasional.

Sumber : Berbagai sumber




��
15.03 | Posted in , ,
 
Sebuah karya origami berbentuk bangau (Crane).

Origami (dari ori berarti "melipat", dan Kami yang berarti "kertas") merupakan suatu seni lipat kertas yang bertujuan mengubah selembar kertas atau kain berbentuk persegi yang datar menjadi bentuk lain melalui teknik melipat dan memahat/mengukir, sehingga dalam seni ini, menggunakan gunting untuk memotong atau merekatkan dengan lem tidak diangap sebagai seni origami.

Ada banyak spekulasi mengenai asal seni origami. Hal ini salah satunya dikarenakan, diketemukannya di Eropa berupa gambar sebuah perahu kertas kecil di Tractatus sphaera de Mundi tahun 1490.  Namun diyakini dan berdasarkan banyaknya referensi yang ada, origami merupakan satu kesenian melipat kertas yang dipercayai bermula dari Cina, yakni sejak kertas diperkenalkan pada abad pertama di zaman Tiongkok kuno pada sekitar tahun 105 oleh Ts'ai Lun dengan contoh-contoh awal origami berbentuk tongkang (jung) dan kotak.
Kemudian Seni melipat kertas Cina yang dikenal dengan nama Zhezhi ini dibawa  ke Jepang pada abad ke-6 oleh Cina Budha monks. Sejak saat itu seni lipat kertas origami menjadi populer di Jepang sampai sekarang terutama dengan bahan kertas lokal Jepang yang disebut Washi.
Washi umumnya lebih keras dari kertas biasa yang terbuat dari pulp kayu, atau menggunakan serat dari kulit pohon gampi, semak mitsumata (Edgeworthia papyrifera), atau murbei kertas tapi juga bisa dibuat dengan menggunakan bambu, rami, beras, ataupun gandum.
Pada awal 1900-an, Akira Yoshizawa, Kosho Uchiyama, dan lain-lain mulai menciptakan dan merekam karya-karya origami asli. Akira Yoshizawa khususnya sebagai pelopor untuk sejumlah inovasi, seperti teknik basah-lipat dan Randlett Yoshizawa dengan diagram sistem-nya dan karyanya mengilhami kebangkitan dari bentuk seni ini. Selama tahun 1980-an sejumlah pengembang seni origami mulai sistematis mempelajari sifat matematika untuk membentuk kertas lipat, yang menyebabkan perkembangan dalam kompleksitas model origami, yang terus berlanjut ke tahun 1990-an, setelah beberapa desainer mulai kembali ke bentuk yang lebih sederhana.
Secara umum, desain ini dimulai dengan selembar kertas persegi yang mungkin mempunyai sisi warna yang berbeda. Bentuk dasar origami adalah berupa lipatan yang kecil, tetapi lipatan ini dapat dikombinasikan dengan menggabungkan teknik dan sampai dengan cara yang rumit untuk menjadi bentuk yang diinginkan.

Sebuah hasil origami merupakan suatu hasil kerja tangan yang sangat teliti dan indah. Sebuah seni yang terlihat sederhana tetapi membutuhkan kesabaran, keterampilan, imajinasi, dan ketelitian. Berbahan sebuah kertas atau kain yang dilipat dan dibentuk sedemikian rupa sehingga menghasilkan bermacam-macam bentuk yang sangat menarik dan indah dipandang seperti misalnya hewan, bunga, kotak, dan masih banyak lagi benda-benda lainnya yang dapat dibuat dengan seni melipat ini. Bentuk umum origami yang dikenal paling baik mungkin adalah burung bangau (crane) kertas .
Sebagai salah satu karya seni, kegiatan origami ini dapat juga dilakukan sebagai pengisi waktu senggang. Sebagai pengusir rasa jenuh disaat waktu senggang, kegiatan origami ini dapat merupakan kegiatan yang mengasyikkan.

��